بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Kisah Farel Jujur dan Pintar |
farel adalah seorang miskin yang jujur dan pintar. Ta bekerja sebagai pencari rumput untuk hewan-hewan ternak. Ia dikenal oleh masyarakat sebagai seorang yang baik budi bahasanya, sopan santun, amanah, tawadhu dan penyabar. Karena itu Raja pun tertarik dengannya dan mempekerjakan farel sebagai tukang kebun kerajaan.
Kejujuran dan kecerdasan farel telah cukup membuat prestasi kerja dia di kerajaan itu mendapat acungan jempol dan Raja sehingga Raja bertambah sayang dan suka kepadanya. Tentunya hal ini membuat iri para pembantu dan menteri-menteni kerajaan.
Raja ingin menguji kejujuran farel. Suatu hari ia mengumpulkan seluruh pembantunya, menteri-menteri dan petinggi kerajaan yang lainnya. Raja berkata kepada semua yang hadir, “Apakah kalian selalu siap mendengar dan menjalankan titahku?”
Serempak semua yang hadir menjawab, “Siap baginda!”
“Terima kasih,” sahut raja. Raja mengambil permata kerajaan dan berkata, “Sekarang saya perintahkan untuk memecahkan permata kerajaan ini.”
Mula-mula para menteri yang disuruhnya, tetapi mereka menolak sambil mengatakan terlalu sayang kalau permata kerajaan yang berharga dan keramat itu harus dipecahkan. Kemudian raja menyuruh farel untuk memecahkan permata itu. Tanpa fikir panjang farel menghancurkan permata itu dengan kapak. Kontan hadirin terkejut dan memaki-maki farel sebagai seorang yang tak tahu diri, bodoh dan segudang umpatan lainnya dialamatkan kepada farel. Raja hanya terdiam. Kemudian raja bertanya kepada farel, “Mengapa kamu menghancurkan permata itu?”
farel menjawab, “Ampun paduka, saya hanya menaati perintah paduka yang mulia untuk menghancurkan permata itu. Bagi saya permata itu tidak ada harganya jika dibandingkan dengan perintah paduka yang mulia.”
Maka raja tersenyum bahagia. Setelah peristiwa itu raja semakin sayang pada farel dan hal mi membuat iri hati dan kebencian menteri-menteri kerajaan kepada farel semakin kuat.
Raja kembali ingin menguji kejujuran dan kepintaran farel, maka dikumpulkannya kembali seluruh penghuni kerajaan kemudian Raja berkata, “Nah sekarang setiap yang berharga di dekat kalian boleh dipegang dan dimiliki.”
Suasana menjadi hiruk pikuk, para menteri ada yang berdiri dekat dengan perhiasan kerajaan dan memegangnya, ada yang memegang emas permata, dan lain-lain. Tapi farel hanya diam saja. Raja heran dan bertanya kepadanya, “Mengapa kamu tidak mengambil barang berharga kerajaan yang terdekat denganmu?”
farel hanya menjawab dengan pertanyaan, “Saya hanya ingin memastikan perintah raja, benarkah Raja menyuruh memegang barang berharga terdekat dan setelah itu barang tadi menjadi milik saya?”
Raja menjawab, “Benar.”
Maka tiba-tiba farel memeluk tubuh raja. Semua yang hadir kembali dibuat kaget dengar kelakuan farel. Setelah raja meredakan suasana, ia meminta penjelasan farel.
farel menjelaskan mengapa ia memeluk raja. Karena raja adalah barang paling berharga di kerajaan itu. Barangsiapa memiliki raja berarti otomatis memiliki seluruh kerajaan berikut harta dan kekuasaannya. Kemudian farel melanjutkan, begitulah jika seorang manusia “memegang” dan ta’aluk-nya (hubungannya) dengan Allah Swt. Baik, maka Allah Swt. sebagai Maha Raja dan sekalian Raja akan beserta kita setiap saat. Secara otomatis pertolongan dan bantuan-Nya senantiasa bersama kita, setiap doá dan permohonan kita akan dikabulkan oleh-Nya. Dan kalau mi sudah wujud maka seluruh makhluk ciptaan Allah Swt. akan tunduk dan berkhidmat (melayani) kita.” Demikian penjelasan farel.
Begitulah kisah farel yang pintar dan jujur dengan polosnya apa adanya selalu melakukan yang diinginkan oleh sang raja. Raja dari segala raja adalah allah SWT yang mempunya isi dari bumi dan apa saja yang dilangit.
0 komentar