Adab adab Sunnah Masjid Lengkap

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
Adab Sunnah Masjid, adab dalam masjid islam, larangan di dalam masjid, adab masuk masjid dan surau ,doa masuk dan keluar masjid yang shahih, adab keluar masjid, kultum adab di dalam masjid, yang dilarang di masjid, adab pergi ke masjid
Adab Sunnah Masjid

Masjid dan adab adabnya
  • Memakai pakaian yang terbaik, yang kita miliki.

Allah S.W.T berfirman,
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Yā banī ādama khudzū zīnatakum kulli masjid

"Hai anak Adam, pakailah pakaian yang indah setiap memasuki masjid." (Qs.Al-A’raf Ayat 31)
Dari Abu Darda r.a Rasulullah S.A.W bersabda,
Inna ahsana mā zur tumullaha bihi fī qubūrikum wa masājidikumul bayādhu
"Sesunguhnya sebaik-baik pakaianmu ketika kembali kepada Allah di kuburmu (kain kafan ketika wafat) dan ketika beribadah di masjid-masjidmu adalah kain berwarna putih." (Hr. Ibnu Majah)

Adab adab Masjid
  • ✍ Dalam keadaan suci serta disunnahkan memakai wangi-wangian.
  • ✍ Niat i'tikaf yang betul untuk mendapatkan sifat-sifat yang dikehendaki oleh Allah S.W.T dan Rasul-Nya. Ulama menamsilkan bila niat salah seperti ular (i'tikaf hanya untuk berganti kulit dan sifatnya tetap menjadi ular, bahkan semakin buas dengan memangsa yang lebih besar) dan niat yang betul seperti ulat (i'tikaf dalam kepompong dan berubah menjadi kupu-kupu) atau seperti lebah (di mana saja bersarang untuk membuat madu, ia memakan yang baik-baik dan membantu penyerbukan bunga. Memberikan makanan yang terbaik dan bila terjatuh menimpa sesuatu ia tidak memecahkan atau menodai benda itu.
Setiap memasuki masjid niat i'tikaf untuk mencari keridaan Allah,
نَوَيْتُ اَنْ اِعْتِكَفَ فِى هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul i'tikāfil hādzal masjidi sunnatal lillāhi ta'ālā

"Saya niat beri'tikaf di dalam masjid ini semata-mata karena Allah."

  • ✍ Sebelum masuk ke masjid berdoá:
اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
Allāhummaftahlī abwāba rahmatik(a) Allāhummaghfirlī dzunūbī wassalāmu 'alā rasūlillāh

"Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan salam sejahtera kepada Rasulullah S.A.W."
  • ✍ Ketika menjelang masuk, hendaknya hati dalam keadaan tawajjuh kepada Allah S.W.T dengan ucapan ta'awudz, shalawat dan istighfar dengan mendahulukan kaki kanan.
    Kemudian ucapkan salam dan berdoá:

    أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ
    رَحْمَتِكَ

    A'ūdzubillāhil 'azhīm(i) wa biwaj hihil karīm(i) wa sulthānihil qadīm(i) minasyaithānirrajīm. Alhamdulillāh. Allāhumma shalli wa sallim 'alā muhammad(in/w) wa 'alā āli muhammad(in) Allāhummaghfirlī dzunūbī waftahlī abwāba rahmatik(a)
    "Saya berlindung kepada Allah yang Maha Agung dan kepada wajah-Nya yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi dari godaan syetan yang terkutuk. Segala puji bagi Allah. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas Nabi Muhammad S.A.W dan keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa saya, dan bukakanlah bagi saya pintu-pintu rahmat-Mu" (Hr. Muslim dan Abu Dawud)

  • ✍ Shalat sunnat Tahiyatul Masjid sebelum melakukan kegiatan apa saja.
Rasulullah S.A.W bersabda,

Idzā jā ahadukumul masjida falyushalli sajdatayni min qabli an yajlis

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ

“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari no. 537 & Muslim no. 714)
  • ✍ Ketika berada di dalam masjid, maka ámalan dan pembicaraan harus sesuai yang disyariátkan oleh Allah dan Rasul-Nya, (empat ámalan Masjid Nabawi).
Rasulullah S.A.W bersabda,

Innal malāikata yatakarrahūna minal mutakallimīna fil masjidi bikala millaghwi wal jawār

"Sesungguhnya para malaikat tidak menyukai orang-orang yang berbicara di dalam masjid dengan perkataan yang batil, dan menyimpang dari keburukan."
Dari Anas bin Malik r.a Rasulullah S.A.W bersabda, "Akan datang suatu masa pada manusia, di mana pembicaraan mereka di masjid hanyalah tentang urusan dunia semata. Allah tidak menghendaki mereka ini, maka janganlah kalian duduk bermajelis dengan mereka (di dalam masjid)." (Hr. Hakim dan Thabrani)

Dalam mafhum hadits juga disebutkan, bahwa barangsiapa yang membicarakan urusan duniawi di dalam masjid, Allah S.W.T akan melebur ámalnya (yang telah dilakukan) selama 40 tahun.
  • ✍ Ketika membaca al Qurán atau berdzikir hendaknya dengan suara rendah agar tidak mengganggu kekhusyu'an orang yang sedang shalat.
Rasulullah SAW bersabda,

Innal mushallī yunājī rabbahū falyanzhur bimā yunājīhi bihi wa lā yaj-har ba'dhukum 'alā ba'din bil qurān(i)

"Orang yang sedang shalat bermunajat kepada Rabbnya, maka perhatikanlah dengan apa ia bermunajat. Janganlah sebagian dari kalian menyaringkan suara bacaan al Qurán atas sebagian yang lain." (Hr. Malik dan Baihaqi)
  • ✍ Apabila terdengar suara adzan, hentikan segala kegiatan, tawajjuh mendengar dan menjawab adzan. Setelah adzan selesai, berdoá:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَه

Allāhumma rabba hādzihid da'watit tammah, wasshalātil qāimah, āti muhammadanil, wasīlah, wal fadhīlah wab'ashu maqāmam mahmūdanil ladzī wa 'adtah

"Ya Allah, kami menguasai dakwah yang sempurna ini dan shalat yang kami dirikan. Berikanlah pada Nabi Muhammad, wasilah, keutamaan dan kedudukan yang terpuji, sebagaimana yang telah Engkau janjikan padanya dan karuaniakanlah kepada kami syafaatnya pada hari kiamat." (Hr. Bukhari - Muslim)
  • ✍ Hendaknya membuang dan membersihkan kotoran yang ditemukan atau dilihat di dalam masjid.
Rasulullah S.A.W bersabda,

Man akhraja adzan minal masjidi banallahu lahu baitam fil jannah

“Barangsiapa yang mengeluarkan kotoran dari masjid, niscaya Allah akan membuat sebuah gedung untuknya di Jannah.” (Hr. Ibnu Majah)
  • ✍ Tidak mengarahkan kaki ke arah kiblat, duduk seperti binatang, atau seperti duduknya orang-orang yang dimurkai oleh Allah S.W.T, yang memeluk kedua kaki yang disilangkan dan duduk menopangkan kedua tangan ke belakang, karena cara itu menunjukkan su'ul adab (kesombongan)
  •  ✍ Hindari tidur di shaf pertama, para malaikat shalat di shaf terdepan.
  • ✍ Tidak membawa senjata tajam yang bersarung (tertutup).
  • Abu Musa berkata Nabi S.A.W bersabda,

    "Barangsiapa yang lewat pada sesuatu dari masjid-masjid kami atau pasar kami dengan anak panah, hendaklah ia pegang mata panahnya; janganlah ia melukai muslim dengan telapaknya." (Dalam satu riwayat: "Jangan sampai ada sesuatu darinya yang menimpa salah seorang muslim." 8/90)
  • ✍ Tidak menjadikan masjid sebagai jalan lintasan.
Lā tattakhidzul masajida thuruqan illā lidzikrin aw shalatin

"Janganlah kalian menjadikan masjid sebagai jalan, karena itu hanyalah tempat untuk berdzikir atau melaksanakan shalat." (Hr. Thabrani ~ al Kabir)
  • ✍ Jika terpaksa melintasi masjid (darurat), hendaknya melakukan shalat tahiyyatul masjid.
Abdullah bin Mas'ud r.a berkata bahwa Rasulullah S.A.W bersabda,

"Sesunggguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah seseorang yang melintasi di dalam masjid tanpa melakukan shalat Tahiyyatul masjid sebanyak dua rakaat." (Hr. Ibnu Khuzaimah)
  • ✍ Makruh membawa bau-bauan yang tak sedap ke dalam masjid, bau dari anggota badan atau benda-benda yang ikut terbawa.
Rasulullah S.A.W bersabda,

Man akala sūman aw yabshalan falya'tazilnā aw liya'tazil masjidanā

"Barangsiapa yang memakan bawang putih dan bawang merah, hendaknya menjauhi kami atau masjid kami." (Hr. Bukhari - Muslim)
Rasulullah S.A.W bersabda, "Para malaikat juga tersakiti dengan apa yang menyakiti manusia." (Hr. Muslim)
Rasulullah S.A W bersabda,
"Seorang hamba masih dalam shalatnya pada saat dia berada dalam masjid, dan menunggu waktu shalat yang lain. Malaikat berdoá, 'Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah dia.' Hingga orang itu pergi atau berhadats."

Seorang bertanya, "Apa itu hadatsnya?" Rasulullah S.A.W bersabda, "Mengeluarkan angin." (Hr. Muslim)
  • ✍ Tidak bersuara nyaring (bernyanyi, bersiul, berteriak, bertepuk tangan dan segala sesuatu yang menimbulkan kegaduhan).

    Ketika Umar r.a melihat dua orang yang bersuara nyaring di dalam masjid, beliau mengutus Said bin Yazid r.a untuk memanggil keduanya. Setelah kedua orang itu tiba di hadapan Umar r.a, beliau bertanya, "Siapakah kalian berdua ini, atau dari mana asal kalian?"

    Kedua orang itu menjawab, "Kami penduduk Thaif." Lalu Umar r.a berkata, "Seandainya kalian penduduk kota ini (Madinah), maka aku akan menghukum kalian berdua, karena kalian bersuara nyaring di masjid Nabi S.A.W!" (Hr. Bukhari)
Rasulullah S.A.W bersabda,

وَإِيَّاكُمْ وَهَيْشَاتِ الأَ سْوَاقِ
"Jauhilah hiruk pikuk seperti keadaan di pasar-pasar." (Hr. Muslim)
  • ✍ Jangan bertransaksi di masjid. Jika ada yang demikian, maka doákan dagangannya bangkrut.
  • ✍ Jangan mengumumkan barang yang hilang dan berjual beli.
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah S.A.W bersabda,

"Jika kalian melihat seseorang menjual atau membeli di masjid, maka katakanlah kepadanya, 'Semoga Allah membuat perdaganganmu merugi!' Dan jika melihat seseorang mengumumkan barang yang hilang, maka katakanlah kepadanya, 'Semoga Allah tidak mengembalikan lagi kepadamu!'" (Hr. Tirmidzi)
  • ✍ Keluar masjid dengan mendahulukan kaki kiri dan berdoá:
اَللّهُمَّ اِنِّيْ أسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ.

Allāhumma innī as asluka min fadhlik

"Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu dari karunia-Mu." (Hr. Muslim dan Abu Dawud)
Sumber : buku khuruj fi sabillah revisi ke-7 halaman 177 - 180

Adab Sunnah Masjid, adab dalam masjid islam, larangan di dalam masjid, adab masuk masjid dan surau ,doa masuk dan keluar masjid yang shahih, adab keluar masjid, kultum adab di dalam masjid, yang dilarang di masjid, adab pergi ke masjid.
Load disqus comments

0 komentar